Satelit
adalah benda antariksa yang mengorbit atau mengitari benda yang lebih
besar dari dirinya. Ada dua jenis satelit, yaitu satelit alam (seperti
Bulan yang mengitari Bumi) dan satelit buatan (seperti satelit
komunikasi yang mengitari Bumi).
Satu
hingga belasan satelit alam ada di sistem tata surya kita, dan hampir
semua planet memiliki satelit alam. Saturnus contohnya, memiliki paling
tidak 53 satelit alam dan 1 satelit buatan (satelit Cassini yang
mengeksplorasi planet Saturnus dan bulan bulannya)
Sejarah satelit
Satelit
buatan, tidak ada hingga pertengahan abad ke 20. Satelit buatan pertama
adalah Sputnik milik Rusia yang memiliki ukuran sebesar bola voli yang
terbang pada 4 Oktober 1957. Hal itu membuat dunia gempar, karena tidak
percaya bahwa Soviet memiliki kemampuan mengirim satelit.
Setelah
itu, 3 November 1957, Soviet mengirimkan Sputnik 2 bersama anjing
bernama Laika. Sementara Amerika Serikat berkali kali gagal hingga 31
Januari 1958 mampu mengirimkan satelit Explorer 1 yang beratnya hanya 2
persen dari berat satelit Sputnik 2 yaitu 13 Kg.
Sputnik
dan Explorer 1 menjadi pembuka ajang perlombaan ke luar angkasa antara
Uni Soviet dan Amerika Serikat hingga akhir tahun 1960an. Hingga pada
tahun 1961 mulai mengarah kepada pengiriman manusia ke luar angkasa.
Kemudian akhirnya Amerika dan Uni Soviet memiliki kemampuan berbeda,
Amerika Serikat mengirim manusia ke bulan dan membuat pesawat space
shuttle (ulang-alik), sementara Uni Soviet membuat stasiun luar angkasa
pertama Salyut 1 pada 1971. Kemudian stasiun luar angkasa lainnya
menyusul, seperti "Skylab" milik Amerika Serikat dan "Mir" mlik Uni
Soviet.
Stasiun Luar Angkasa Salyut 7
Stasiun Luar Angkasa Skylab
Perlahan
negara-negara lain pun menyusul mengirimkan satelit dengan berbagai
macam kebutuhan, dari komunikasi, radar, GPS, cuaca, penginderaan jauh
dan sebagainya. Dengan kemajuan jaman, seperti halnya komputer dan
elektronik yang semakin sederhana dan kecil, satelit pun mengalami
perubahan hingga lahir satelit mungil yang disebut "cube sat".
Saat
ini, satelit buatan terbesar buatan manusia adalah ISS (International
Space Station / Stasiun Luar Angkasa Internasional). Yang dibuat oleh
15 negara yang dikerjakan dari tahun 1998 hingga 2011. Pihak terkait
memperkirakan ISS akan bertahan hingga 2024.
Bagian-bagian satelit
Setiap
satelit yang berfungsi (entah otomatis atau dikendalikan) memiliki 4
bagian utama yaitu: Sistem tenaga(bisa panel surya atau nuklir),
pengontrol ketinggian, antena pengirim dan penerima sinyal dan muatan
untuk menyimpan informasi (seperti kamera atau sensor sensor).
Kenapa satelit tidak jatuh ke Bumi?
Satelit
lebih mudah dipahami sebagai sebuah peluru, atau objek yang memiliki
satu gaya yang berreaksi kepadanya, yaitu gaya gravitasi. Mudahnya,
semua benda yang melewati garis Karman Line pada ketinggian 100
km di anggap sebagai angkasa. Namun, satelit membutuhkan paling tidak
memiliki kecepatan 8km/detik agar tidak jatuh ke Bumi.
Jika
satelit cukup cepat berjalan, sebenarnya benda itu tetap jatuh ke arah
Bumi, namun bentuk Bumi yang bulatlah yang membuatnya tidak jatuh ke
permukaan, namun malah berputar di sekitarnya. Satelit yang berjalan
terlalu dekat dengan Bumi berisiko jatuh karena ada hambatan molekul di
atmosfer yang akan memperlambat kecepatan satelit dan membuatnya jatuh.
Karena itu, orbit yang semakin jauh dari bumi, memiliki lebih sedikit
molekul yang menghambatnya.
Ada
beberapa "wilayah" yang diterima untuk orbit satelit disekitar Bumi. 1
disebut low-earth-orbit (LEO), yang memiliki ketinggian sekitar 160km
sampai 2000km. Wilayah ini dimana ISS dan pesawat ulang-alik bekerja.
Faktanya, semua misi manusia kecuali penerbangan Apollo yang ke Bulan
berada di orbit ini. Kebanyakan satelit juga berada di wilayah ini.
Geostationary
orbit adalah titik terbaik untuk satelit komunikasi berada. Wilayah ini
berada tepat diatas ekuator Bumi pada ketinggian 35,786km. Pada
ketinggian ini, tingkat "jatuh" ke Bumi sama dengan rotasi Bumi. (Dari
bumi, satelit terlihat tetap dan tidak bergerak). Hal ini membuatnya
tetap berkomunikasi dengan tetap dengan antena di bumi untuk
berkomunikasi.
Walaupun
banyak satelit berada di ekuator, adapula satelit yang cocok dengan
orbit polar, atau mengorbit dari utara ke selatan sesuai kutub berada.
Contoh satelit dengan orbit polar adalah satelit cuaca dan satelit
penelitian.
Apa yang bisa menghentikan satelit menabrak satu sama lain?
Kini,
ada setengah juta satelit buatan berada di orbit bumi, dari yang berupa
kelupasan cat roket hingga satelit yang mengorbit dengan kecepatan
berkilo-kilo meter. Hanya sedikit dari satelit ini yang berfungsi, yang
artinya lebih banyak "sampah angkasa"/"space junk" berada disana. Dengan
semakin banyak benda yng dikirim ke angkasa, maka potensi tabrakan pun
semakin tinggi.
Badan
badan antariksa pun sudah mulai memikirkan hal ini, dan semakin
berhati-hati mengirim objek ke luar angkasa. Karena kini, masih ada
manusia yang bekerja di angkasa sana, yaitu para kosmonot dan astronot
yang berada di ISS.
Tabrakan
antar objek masih terjadi kini, namun peristiwa yang terbesar adalah
pada tahun 2007 dimana China mendemonstrasikan test anti-satelit yang
membuat debris(pecahan sampah) yang merusak satelit rusia pada 2013, dan
juga pada tahun lalu Iridium 33 dan Cosmos 2251 yang bertabrakan 1 sama
lain yang menghasilkan debris.
Setiap
badan antariksa menyarankan agar satelit yang telah mati segera di
buang ke bumi agar terbakar di atmosfer dan tidak membahayakan satelit
lain yang masih hidup. Beberapa meneliti penggunaan ulang satelit
seperti pengisian bahan bakar kembali kepada satelit satelit yang akan
habis bahan bakarnya. Beberapa berpikir untuk menggunakan satelit mati
untuk digunakan kembali.
Komentar
Posting Komentar