10 Sepatu Unik dari Berbagai Belahan Dunia

Fungsi utama sepatu adalah menjaga dan melindungi kaki hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya dari kotoran, cuaca panas atau dingin, debu, kerikil, dan lain-lain. Dalam perkembangannya, sepatu sudah menjadi bagian dari tren penampilan atau fashion. Sepatu juga terpengaruh oleh budaya, macam-macam daerah punya ciri khas dalam merancang dan membuat sepatu. Yuk, kita jelajahi berbagai daerah di dunia, untuk melihat keunikan sepatu-sepatunya.
1. Mukluk (Kutub Utara)
Mukluk atau Kamik (tunggal: kamak, jamak: kamiit) adalah boot lunak yang secara tradisional dibuat dari kulit rusa kutub atau anjing laut. Mukluk awalnya dipakai oleh penduduk asli Arktik (sekitar wilayah Kutub Utara), termasuk orang Inuit dan Yupik. Jenis lain yang mirip, sering disebut Inuit boot, berasal dari Greenland dan bagian timur Alaska. Mukluk sangat ringan, jadi cocok untuk para pemburu karena tidak menimbulkan suara. 
1427162257_779279453.jpg
Mukluk. www.peterpaulfur.com 

2. Mokasin (Indian/Amerika Utara)
Mokasin adalah sepatu tradisional yang dipakai oleh banyak penduduk asli Amerika Utara. Mokasin terbuat dari kulit rusa atau kulit lunak lainnya. Mokasin terdiri dari selembar sol dan bagian samping yang terbuat dari selembar kulit, lalu dijahit bersama di bagian atas.  Solnya lembut dan lentur, dan bagian atasnya sering dihias dengan sulaman atau manik-manik.
1427163011_365650362.jpg
Mokasin. zunal.com

3. Klompen (Belanda)
Klomp atau klompen adalah sepatu kayu tradisional khas Belanda. Sepatu ini menutupi seluruh kaki. Klompen bisa dibuat dari kayu willow atau poplar. Sekarang sebagian besar klompen dijual sebagai suvenir bagi para wisatawan. Sebagian orang Belanda masih memakainya untuk bekerja sehari-hari, misalnya kalangan petani.

1427163618_362192843.jpg
 Klompen. www.bistip.com

4. Khussa (India dan Pakistan)

Mojari atau Khussa adalah sepatu cantik dengan ukiran khas hasil kerajinan masyarakat tradisional India dan Pakistan. Bahannya merupakan kombinasi dari serat tanaman dan kulit. Ditambah dengan sulaman, manik-manik, atau kulit kerang sebagai hiasan.

Pada jaman dahulu, khussa hanya dipakai oleh para bangsawan dan anggota kerajaan saja. Khussa sekaligus menunjukkan perbedaan kasta masyarakat India kuno. Bahkan, khussa milik anggota kerajaan dibuat dari bahan emas atau perak asli, kulit berkualitas tinggi serta bertahtakan berlian atau mutiara laut. 

1427163911_640703120.jpg
Khussa. earthcandyarts.wordpress.com

5. Sepatu pengantin dari kayu (Prancis)
Sepatu aneh dan unik ini berasal dari dari Bethmale Valley, selatan kota Saint Girons di distrik Ariege, Perancis, sekitar abad ke-9. Terbuat dari sebongkah kayu dari pohon walnut beserta akarnya, para pria biasanya membuat sepatu ini untuk diberikan pada calon istrinya kelak. Mereka percaya jika semakin tinggi ujungnya, semakin tinggi pula rasa cinta sang suami pada sang istri.
1427164298_941605435.jpg
www.fashionlady.in

6. Jipsin
Korea memiliki 2 jenis sepatu tradisional, yaitu jipsin dan gatsin. Yang paling tua adalah “Jipsin”, jenis sepatu ini terbuat dari bahan jerami. Sedangkan gatsin bentuknya mirip sepatu modern.
Dalam beberapa lukisan kuno Korea, sering digambarkan seorang yang bepergian menggantungkan sepatu jeraminya di punggung. Di masa Dinasti Joseon (1397-1910) sebagian besar rakyat menjadikan jipsin sebagai alas kaki mereka sehari-hari. Karena pada masa itu, rakyat Korea sebagian besar bekerja di bidang pertanian, bahan jerami untuk membuat jipsin dapat dengan mudah ditemukan. Biasanya mereka membuat jipsin pada musim dingin, saat tidak turun ke ladang untuk bercocok tanam, terkadang mereka memakai bakiak kayu. Pada masa kini jipsin masih tetap dikenakan, salah satunya pada upacara berkabung.

Komentar