Fungsi utama sepatu adalah menjaga dan
melindungi kaki hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya dari kotoran,
cuaca panas atau dingin, debu, kerikil, dan lain-lain. Dalam
perkembangannya, sepatu sudah menjadi bagian dari tren penampilan atau
fashion. Sepatu juga terpengaruh oleh budaya, macam-macam daerah punya
ciri khas dalam merancang dan membuat sepatu. Yuk, kita jelajahi
berbagai daerah di dunia, untuk melihat keunikan sepatu-sepatunya.
1. Mukluk (Kutub Utara)
Mukluk atau Kamik (tunggal: kamak,
jamak: kamiit) adalah boot lunak yang secara tradisional dibuat dari
kulit rusa kutub atau anjing laut. Mukluk awalnya dipakai oleh penduduk
asli Arktik (sekitar wilayah Kutub Utara), termasuk orang Inuit dan
Yupik. Jenis lain yang mirip, sering disebut Inuit boot, berasal dari
Greenland dan bagian timur Alaska. Mukluk sangat ringan, jadi cocok
untuk para pemburu karena tidak menimbulkan suara.
Mukluk. www.peterpaulfur.com
2. Mokasin (Indian/Amerika Utara)
Mokasin adalah sepatu tradisional yang
dipakai oleh banyak penduduk asli Amerika Utara. Mokasin terbuat dari
kulit rusa atau kulit lunak lainnya. Mokasin terdiri dari selembar sol
dan bagian samping yang terbuat dari selembar kulit, lalu dijahit
bersama di bagian atas. Solnya lembut dan lentur, dan bagian atasnya
sering dihias dengan sulaman atau manik-manik.
Mokasin. zunal.com
3. Klompen (Belanda)
Klomp atau klompen adalah sepatu kayu
tradisional khas Belanda. Sepatu ini menutupi seluruh kaki. Klompen bisa
dibuat dari kayu willow atau poplar. Sekarang sebagian besar klompen
dijual sebagai suvenir bagi para wisatawan. Sebagian orang Belanda masih
memakainya untuk bekerja sehari-hari, misalnya kalangan petani.
Klompen. www.bistip.com
4. Khussa (India dan Pakistan)
Mojari atau Khussa adalah sepatu cantik dengan ukiran khas hasil kerajinan masyarakat tradisional India dan Pakistan. Bahannya merupakan kombinasi dari serat tanaman dan kulit. Ditambah dengan sulaman, manik-manik, atau kulit kerang sebagai hiasan.
Pada jaman dahulu, khussa hanya dipakai oleh para bangsawan dan anggota kerajaan saja. Khussa sekaligus menunjukkan perbedaan kasta masyarakat India kuno. Bahkan, khussa milik anggota kerajaan dibuat dari bahan emas atau perak asli, kulit berkualitas tinggi serta bertahtakan berlian atau mutiara laut.
Mojari atau Khussa adalah sepatu cantik dengan ukiran khas hasil kerajinan masyarakat tradisional India dan Pakistan. Bahannya merupakan kombinasi dari serat tanaman dan kulit. Ditambah dengan sulaman, manik-manik, atau kulit kerang sebagai hiasan.
Pada jaman dahulu, khussa hanya dipakai oleh para bangsawan dan anggota kerajaan saja. Khussa sekaligus menunjukkan perbedaan kasta masyarakat India kuno. Bahkan, khussa milik anggota kerajaan dibuat dari bahan emas atau perak asli, kulit berkualitas tinggi serta bertahtakan berlian atau mutiara laut.
Khussa. earthcandyarts.wordpress.com
5. Sepatu pengantin dari kayu (Prancis)
Sepatu aneh dan unik ini berasal dari
dari Bethmale Valley, selatan kota Saint Girons di distrik Ariege,
Perancis, sekitar abad ke-9. Terbuat dari sebongkah kayu dari pohon
walnut beserta akarnya, para pria biasanya membuat sepatu ini untuk
diberikan pada calon istrinya kelak. Mereka percaya jika semakin tinggi
ujungnya, semakin tinggi pula rasa cinta sang suami pada sang istri.
www.fashionlady.in
6. Jipsin
Korea memiliki 2 jenis sepatu
tradisional, yaitu jipsin dan gatsin. Yang paling tua adalah “Jipsin”,
jenis sepatu ini terbuat dari bahan jerami. Sedangkan gatsin bentuknya
mirip sepatu modern.
Dalam beberapa lukisan kuno Korea, sering
digambarkan seorang yang bepergian menggantungkan sepatu jeraminya di
punggung. Di masa Dinasti Joseon (1397-1910) sebagian besar rakyat
menjadikan jipsin sebagai alas kaki mereka sehari-hari. Karena pada masa
itu, rakyat Korea sebagian besar bekerja di bidang pertanian, bahan
jerami untuk membuat jipsin dapat dengan mudah ditemukan. Biasanya
mereka membuat jipsin pada musim dingin, saat tidak turun ke ladang
untuk bercocok tanam, terkadang mereka memakai bakiak kayu. Pada masa
kini jipsin masih tetap dikenakan, salah satunya pada upacara berkabung.
Komentar
Posting Komentar